Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hampir Putus Asa

 �Aku bingung Nyai, sekarang aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.� Tanpa sadar, kata-kata keluhan itu keluar dari mulutnya.
�Dan aku pun tidak tahu, apa yang selama ini aku lakukan itu benar atau salah� keluhnya kembali.
�Kalau kita tahu apa yang kita lakukan itu benar, maka kita tidak akan pernah bisa belajar dari kesalahan, Kang Mas� ujar sang istri tercinta mencoba untuk mengingatkan suaminya.
�Mungkin, aku menganggap hidup ini terlalu sederhana bagiku. Apa aku harus bertindak yang sebaliknya?� ujarnya kembali.
�Jika Kang Mas bertindak yang sebaliknya, mungkin aku tidak akan pernah bisa mengenal seorang Darwis yang tangguh seperti sekarang ini� nasehat dari sang istri terucap kembali.
Kemudian istrinya kembali berkata, �Sejak saat pertama kali kita bertemu, Aku mengenalmu lain daripada pemuda yang lain. Engkau bisa melihat adanya suatu kebenaran ketika yang lain belum bisa melihatnya. Engkau berani merubah adanya suatu kekeliruan ketika yang lain tidak berani merubahnya.�
Sejenak dia berhenti, untuk menghela nafas dan melanjutkan kembali perkataannya, �Oleh karena itulah, ketika engkau melamarku dulu, Aku tidak perlu lagi melakukan Sholat Istikharah seperti yang Ayah sarankan kepadaku. Karena Aku sudah yakin dengan pilihan hatiku. Aku hanya bisa berhajat kepada Allah, semoga engkau bisa menjadi Imam dan pemimpin yang baik bagi diriku dan tentunya juga berguna bagi umat� ucapnya sambil tersenyum. :)
Tak disangka, kata-kata yang terucap dari mulut sang istri tercinta sangat menyentuh hatinya. Digenggam tangan istrinya erat-erat. Dia coba tahan dengan sekuatnya air mata yang terasa mulai keluar dari kelopak matanya yang sudah mulai keriput.
Istrinya kemudian mencoba untuk menghibur suaminya dengan membacakan sebuah potongan ayat dalam Alqur�an, �Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan meneguhkan kedudukanmu.� (Qs. Muhammad: 7)
�Aku yakin, Kang Mas pasti bisa melewati semua ujian dan tantangan dalam dakwah ini. Percayalah, Allah pasti akan selalu bersamamu. Apa pun yang terjadi, tentunya Aku akan selalu ada di sampingmu� ujar sang istri tercinta kembali menguatkan hati suaminya.
Kata-kata dan nasehat yang keluar dari mulut sang istri pun kembali menggugah semangatnya. Tidak ada lagi kesedihan, tidak ada lagi ke-putus-asa-an, dan harapan itu seolah datang untuk menyambutnya kembali.
Dia sangat bersyukur sekali karena telah dikaruniakan seorang istri yang soleha. Seorang istri yang bisa menghiburnya di saat sedih, mengingatkan dirinya di saat terlupa dan menasehatinya di saat mulai putus asa.
******
Sungguh benar, harta dan perhiasan yang paling berharga di dunia ini bagi seorang suami adalah istri yang SOLEHA.
Semoga bisa memberi inspirasi bagi teman-teman semua. Apabila ada kesamaan nama tokoh dan kejadian pada cerita di atas, itu hanya kebetulan saja. :)
-inspirasi Sang Pencerah-
(sumber:http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2010/09/26/curhat-sang-suami/)

Posting Komentar untuk "Hampir Putus Asa"