Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cek dan Teliti Kebernaran Berita (Tabayun), Menjauhi Fitnah


http://www.masjidalamanah.com

Pengertian Tabayyun

Dari aspek bahasa, kata tabayyun memiliki 3 pengertian yang berdekatan seperti berikut :

1)        Mencari kejelasan suatu masalah hingga tersingkap dengan jelas kondisi yang sebenarnya.

2)        Mempertegas hakikat sesuatu.

3)        Berhati-hati terhadap sesuatu dan tidak tergesa-gesa.

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ (الحجرات : 6)

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (Al Hujurat 6)


Menurut Istilah Syara’

Tabayyun adalah Ketidakhati-hatian terhadap informasi yang beredar terkait dengan kaum muslimin tanpa didasari dengan  pemahaman yang mendalam. Hal ini sesuai dengan firman Allah berikut :

{إِذْ تَلَقَّوْنَهُ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُمْ مَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ (النور :15)}

(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja.  Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. (An Nur 15)

Firman Allah dalam surat An Nur 15 itu sendiri merupakan penjelasan terhadap peristiwa hadistul ifki (berita bohong) berupa fitnah keji yang dihembuskan oleh Abdullah bin Ubay seorang dedengkot munafik kepada Aisyah Radhiallahu ‘Anha. Dan kemudian Allah memberikan petunjuk bahwa Aisyah suci dari segala fitnah, dan juga petunjuk bagaimana sikap yang harus diambil untuk menghadapi fitnah.


Penyebab Lahirnya Sikap Tidak Tabbayun

1)        Lupa

يقول رسول الله صلى الله عليه وسلم ( كل ابن آدم خطاء وخير الخطائين التوابون ).

Rasulullah bersabda, “Setiap anak adam rentan terhadap kesalahan. Orang terbaik ketika bersalah adalah mereka-mereka yang bertaubat secepatnya”.

2)        Terpesona dengan istilah yang beredar.

قال النبي صلى الله عليه وسلم : ( إنكم تختصمون إلى ولعلل بعضكم ألحن بحجته من بعض فمن قضيت له بحق أخيه شيئا بقوله فإنما أقطع له قطعة من النار فلا يأخذها ).

Sabda Rasulullah saw, “Kalian mengadukan permasalahan yang kalian perselisihkan kepadaku. Di antara kalian ada yang pintar bersilat lidah dibanding dengan laiinnya. Barang siapa yang aku putuskan berhak terhadap sebuah barang, padahal itu milik sesamanya, maka itu seperti aku memberikannya setumpuk bara api. Karenanya, janganlah mengambilnya.

3)        Tidak Mengetahui Metodologi Tabayyun

Kejahilan seseorang terhadap metodologi tabayun seringkali menjadi penyebab utama tidak terjadinya mekanisme tabayun di tengah umat ini. Pembahasan tentang metodologi tabayun Islami akan dijelaskan di bawah.

4)        Terpesona Dengan Dunia

قوله سبحانه :{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا ضَرَبْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَتَبَيَّنُوا وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ أَلْقَى إِلَيْكُمُ السَّلَامَ لَسْتَ مُؤْمِنًا تَبْتَغُونَ عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللَّهِ مَغَانِمُ كَثِيرَةٌ كَذَلِكَ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُوا إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا (النساء : 94) }

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam” kepadamu: “Kamu bukan seorang mukmin” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (An Nisa 94)


Metodologi tabayyun islami

1)        Mengembalikan permasalahan kepada Allah dan Rasul-Nya serta ahli terkait.

قال سبحانه {وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرّ


Posting Komentar untuk "Cek dan Teliti Kebernaran Berita (Tabayun), Menjauhi Fitnah"