Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ikhlaskah Engkau Mencintai Suamimu?

Andai pertanyaan ini dilontarkan kepada setiap istri, sudah pasti mereka akan bilang sangat ikhlas mencintai suami. Sama sekali tidak terbetik dibenaknya untuk mengkhianati dia. Namun bukan demikian yang kami maksud dengan pertanyaan ini. Ikhlas itu meliputi banyak hal. Kekhlasan ruhani lebih utama dibandingkan keikhlasan fisik, yaitu persahabatan antara suami-istri. Dengan kata lain, seorang istri harus bisa menemani suaminya dalam berfikir, fisik, juga dalam masalah finansial. Maka masing2 ikut memberikan sumbangan pendapatannya guna memenuhi kebutuhan rumahtangga.

Wahai para istri, jika ada diantara kalian yg bekerja diluar rumah dan telat pulang dengan kondisi fisik yg sangat lemah, kemudian engkau ingin makan malam lebih dulu supaya dapat tidur lebih awal, maka dalam konfisi seperti ini engkau berarti tidak ikhlas mencintai suamimu.

Jika sehabis menikah engkau lantas ingin membatasi kekuasaan suamimu, berarti engkau tidak ikhlas mencintainya.

Apabila engkau tahu suamimu tidaklah menyukai makanan tertentu, sementara engkau bersikeras memasak makanan tersebut, itu berarti antara dirimu dan keikhlasan terhadap suamimu menempuh jalan yg berbeda, sendiri-sendiri.

Istri yg suka memotong pembicaraan suami ketika mengutarakan sesuatu kepada dirinya, atau dihadapan sekelompok kecil jamaah yg juga didatangi sang istri, istri yg merasa lebih tinggi dari suaminya karena lebih terpelajar, lebih banyak menguasai pengetahuan, dan lebih banyak mendapatkan uang, serta istri yg memusatkan seluruh perhatiaannya kepada anak2 dan melupakan suami...tipikalistri yg demikian termasuk yg tidak ikhlas, jika ikhlas yg kita maksud dalam makna yg sangat luas. Persoalannya sekarang, ikhlaskah engkau mencintai suamimu??...
(Sumber:yusufsaad,buku MemeliharaKesetiaanSuami)
(Image:google)

Posting Komentar untuk "Ikhlaskah Engkau Mencintai Suamimu?"